05 April 2013

Merawat Baterai Li-Ion


Powerbank sepertinya saat ini menjadi salah satu pelengkap dari gadget yang kita punya, sebab perangkat satu ini memang berguna sebagai baterai cadangan ketika smartphone /gadget portable kita sedang kekuarangan daya/baterai habis disaat darurat. Didalam Powerbank ini sebenarnya tertanam baterai lithium-ion yang dirangkai dan tersambung  ke PCB (Print Circuit Board). Terdapat berbagai jenis baterai lithium, namun lithium-ion ini adalah jenis baterai lithium yang bisa diisi ulang. Li-ion ini juga dibuat dalam berbagai bentuk, baik berupa kotak pipih seperti sering kita gunakan pada ponsel. Silinder kecil atau besar, juga prisma. Pada powerbank biasanya memakai jenis baterai kotak pipih dan adapula yang menggunakan silinder. Biasanya powerbank dengan bodi tebal menggunakan baterai silinder, dan powerbank yang lebih pipih menggunaan baterai li-ion pipih.
Kapasitas baterai Li-ion sebenarnya memang pasti berkurang dari waktu ke waktu begitu baterai selesai diproduksi. Jadi penurunan kapasitas adalah sebuah keniscayaan. Diperkirakan  penurunan baterai mencapai 20% setahunnya. Sehinga baterai ini hanya bertahan untuk dua hingga tiga tahun. Bahkan tanpa dipakai sekalipun. Jadi, janan terlalu pelit menggunakan baterai ini. Juga pastikan ketika membeli baterai baru pastikan baterai itu diproduksi dalam waktu yang dekat. Kalau sudah setahun di toko misalnya, tentu performa sudah tidak optimal. Meski demikian baterai li-ion , ada hal – hal lain yang membuat kapasitas baterai mu semakin cepat menurun kapasitasnya. Berikut beberapa halyang perlu kamu perhatikan agar baterai Li-ion yang terdapat di smartphone, laptop, ataupun powerbank kamu lebih awet.
  • Overheat. Panas yang berlebih ketika melakukan isi ulang atau saat digunakan adalah salah satu sebab kapasias baterai berkurang lebih cepat. Akibatnya kamu akan lebih sering mengisi ulang gadgetmu dalam sehari. Oleh karena itu perhatikan suhu baterai saat mengisi perangka. Hal-hal yang bisa menyebabkan overheat adalah memainkan perangkat sembari mengisi baterai. Apalagi jika digunakan dengan aplikasi yang membutuhkan koneksi internet.

  • Jangan membiarkan perangkat berbaterai li-ion berada di lingkungan yang panas, sebab ini bisa merusak sirkuit dan meningkatkan resiko hubungan arus pendek.
  • Sebaiknya menghindari baterai li-ion samapi benar-benar habis. Sebab tak punya memory effect, kamu aman melakukan charging sekalippun baterai belum benar-benar habis. Sebaliknya, jika voltase li-ion cell ada di bawah standar, justru akan merusak baterai.


    Sumber: Tabloid PCplus edisi 434