28 Desember 2009

Atasi masalah pada data di harddisk anda (Windows File/Data Recovery)

Jika anda sering menggunakan komputer tentunya tidak asing lagi dengan yang dinamakan hardisk. Nah terkadang kita pun sering mengalami masalah dengan komputer kita baik itu dari software atau hardware. Berikut ini tips untuk mengatasi masalah pada data hardisk anda.

Anda mungkin pernah mengalami hal hal dibawah ini :

* Mendelete file penting secara tidak sengaja.
* Anda memiliki banyak nama letter drive dan secara tidak sengaja menghilangkan data dengan melakukan format pada sebuah drive letter bahkan menghapus partisi harddisk dan data anda hilang
* Atau anda lebih suka memasang seluruh harddisk baru dan yang sudah usang didalam sebuah computer. Biar kelihatan memiliki computer canggih dengan banyak harddisk.
* Virus melakukan penghapusan data termasuk data penting.
* Harddisk anda mengalami mulfunction, hal ini dapat terjadi bila storage didalam media sudah terlalu penuh dan harddisk mengalami crash.

Kita bahas kasus kasus paling konyol dilakukan pemakai computer

Mendelete file secara tidak sengaja: Ada kata pepatah sepandai pandainya tupai melompat, suatu ketika pasti akan jatuh. Mereka yang biasa biasa saja mengunakan computer, sangat jarang melakukan kesalahan ini. Karena lebih memilih berhati hati menempatkan file pada harddisk dan menjauhkan tombol Delete. Tetapi kasus ini malah terjadi ketika seseorang yang sangat mahir mengunakan computer. Terkadang malah mematikan peringatan pada sistem Windows karena dianggap menganggu. Komentarnya, kenapa harus diberikan warning jika ingin mendelete file atau directory, inikan sebuah pekerjaan rutin. Biasanya pemakai computer yang sudah ahli melakukan setup Windows dengan mematikan hal hal yang dianggap tidak perlu. Suatu ketika, ternyata file yang penting didalam sebuah directory terhapus secara tidak sengaja tanpa tanda peringatan awal

Memformat harddisk secara tidak sengaja : Kasus ini sebenarnya jarang terjadi bagi mereka yang menyusun data penting pada sebuah harddisk. Mereka yang sudah berpengalaman akan menempatkan sebuah data pada sebuah harddisk dengan drive letter tertentu. Misalnya menempatkan data penting pada harddisk pertama atau kedua. Ketika melakukan format, maka didalam hati sudah tertanam kebiasaan untuk memeriksa kembali dan memastikan drive letter yang akan diformat bukanlah drive letter atau harddisk yang berisikan data penting. Kesalahan ini sering terjadi karena turunnya konsentrasi seseorang ketika melihat nama drive letter serta partisi pada sebuah computer yang hendak dihapus atau diganti . Atau paling umum dan konyol adalah cursor mouse tergeser ke partisi yang tidak ingin diformat. Tidak percaya, nyatanya banyak kejadian seperti ini terjadi dengan memformat drive letter yang salah. Maklum sistem seperti Windows XP sangat memudahkan melakukan format harddisk

Menghilangkan partisi secara tidak sengaja : Pada sistem Windows XP sangat memudahkan seseorang melakukan format atau membuat partisi. Sedangkan untuk sistem Windows 98, partisi harus dibuat dengan sistem DOS. Sayangnya, hal yang mendasar untuk membuat partisi pada sistem Windows XP terkadang kurang dipahami. Dan secara tidak sengaja anda melakukan penghapusan pada partisi harddisk yang berisikan data penting. Sedangkan sistem Windows 98, kejadian partisi hilang karena pemakai computer lupa memindahkan option pilihan harddisk. Terlebih bila mengunakan 2 harddisk dengan kapasitas dan pembagian yang sama paling sering terjadi.

Menempatkan data pada harddisk usang : Memiliki 3-4 harddisk didalam sebuah computer mungkin kelihatan keren. Ada kebiasaan buruk bagi pemakai computer untuk tetap memanfaatkan harddisk usang. Tetapi kita harus mengetahui bahwa harddisk memiliki jangka pemakaian. Menempatkan data yang penting pada harddisk usang bukanlah hal bijaksana. Lebih baik melakukan backup atau setidaknya menempatkan data pada 2 harddisk berbeda untuk melakukan duplikat. Nyatanya banyak yang tidak memperhatikan umur dari pemakaian harddisk. Ketika harddisk tua mulai berulah seperti terjadi kerusakana fisik seperti bad sector atau harddisk mendadak tidak dapat di access barulah disadari masih ada data penting yang tertinggal didalam.

Bagi pemula sebaiknya mengenal arti Fisik Drive, Partisi dan Drive/Logical drive letter :

Dibawah ini dasar sederhana untuk mengenal sebuah drive storage

Fisik drive: Diartikan adalah bentuk storage. Bentuknya umum adalah harddisk, bentuk lainnya dapat berupa Flash drive, CD/DVD-ROM dengan media CD/DVD atau floppy drive dan lainnya. Fisik drive adalah bentuk fisik sebuah drive media penyimpan. Didalam drive nantinya dibagi menjadi beberapa partisi untuk membentuk nama drive atau dikenal sebagai drive letter

Partisi atau Partition : Diartikan pembagian sebuah storage untuk membagi atau memotong kapasitas sebuah media penyimpan atau storage menjadi bagian yang lebih kecil sesuai kebutuhan. Pembagian storage atau space atau isi kapasitas harddisk dapat diartikan sebagai partisi. Misalnya harddisk 100 GB dapat dipecah menjadi 2 dengan pembagian 50GB dan 50GB. Tetapi ada ketentuan pada susunan partisi khususnya harddisk. Pembagian ditentukan dengan Primary dan Extended partisi.

Harddisk pertama pada computer atau harddisk yang berisikan sistem booting akan diberikan nama Primary Partition atau partisi utama. Didalam Primary partisi hanya memiliki 1 drive letter, yaitu drive C.

Harddisk pertama dapat dibagi dan diberikan nama Extended Partition. Sebagai contoh anda memiliki harddisk 250GB dan membagi 2 partisi 20GB Primary dan 230GB Secondary. Maka 20GB pertama akan menjadi drive C. Sedangkan 230GB dapat dibagi lagi dengan beberapa nama drive letter yang anda butuhkan termasuk kapasitas dari masing masing drive letter. Proses pembagian Extended Partition diakhir dengan pemberian Logical drive. Misalnya anda membagi partisi Extended menjadi 5 drive letter (D-E-F-G-H) lagi dengan masing masing kapasitas 50GB, drive letter pertama memiliki letter D dan kedua menjadi drive E dan seterusnya.

Bila anda memiliki 2 harddisk, harddisk pertama harus memiliki ketentuan seperti diatas dan minimal memiliki primary partition. Sedangkan Extended Partition hanya diperlukan bila anda perlu membagi harddisk pertama, kedua dan seterusnya menjadikan beberapa drive letter lain. Bila tidak, maka harddisk pertama akan tetap berisikan Primary Partition dengan 1 drive letter saja yaitu C. Drive C dengan Primary Partition akan berisikan sistem boot pada sebuah sistem operasi.

Untuk harddisk kedua dapat dibagi tanpa Primary Partition dan dapat bagi langsung dengan Extented Partition. Cara pembagian sama seperti membagi kapasitas dari cara harddisk pertama tetapi untuk membentuk Extended Partition harus memiliki harddisk pertama dengan isi Primary Partition. Harddisk kedua dan seterusnya tidak memerlukan Primary Partition bila anda tidak memerlukan harddisk kedua dan seterusnya juga dapat melakukan boot pada sebuah computer.

Pada gambar dibawah ini adalah gambaran dari struktur pembagian sebuah storage dengan bentuk media harddisk. Sebagai contoh fisik harddisk yang digunakan adalah berkapasitas 250GB :

Primary Partition, Drive C, berisikan 20GB (19.53GB)

Extended Partition, Drive D - E - F dan seterusnya dibagi berdasarkan kebutuhan.


Sebelum hanya perusahaan software membuat software recovery harddisk. Kehilangan data dari sebuah harddisk adalah sebuah mimpi buruk

Tetapi sekarang ini adalah beberapa software yang mampu melakukan pengembalian data pada sebuah harddisk. Bila anda secara tidak sengaja menghilangkan data anda, contohnya partisi pada harddisk, logical drive yang terhapus atau harddisk secara tidak sengaja terhapus. Persiapkan langkah langkah seperti dibawah ini

* Cara yang terbaik adalah mengunakan 2 harddisk. Harddisk yang mengalami kerusakan, atau hilang data digunakan sebagai harddisk kedua. Sedangkan harddisk pertama digunakan sebagai sistem recovery dan melakukan backup data yang hilang.
* Bila anda memiliki 1 buah harddisk berisikan boot sistem dengan 1 partisi dengan Primary Partition. Langkah terbaik untuk tidak mengunakan harddisk tersebut untuk melakukan recover. Gunakan harddisk lain untuk melakukan recover dengan menginstal software recovery data. Upaya ini untuk mencegah data anda terhapus secara permanen.
* Bila anda memiliki beberapa drive letter misalnya C,D,E. Anda dapat mengunakan harddisk untuk melakukan recovery data. Dengan catatan tidak menginstall kegiatan penulisan pada drive letter yang berisi data penting dan telah terhapus secara tidak sengaja. Sebagai contoh, Data anda berada didalam drive letter E. Maka anda tidak boleh mengunakan Drive letter E untuk menginstall program apapun. Program recovery data dapat ditempatkan pada drive letter lain misalnya di D dan C.
* Bila secara tidak sengaja anda menghapus partisi harddisk anda. Anda tidak boleh mengunakan harddisk tersebut untuk melakukan install software apapun. Gunakan harddisk lain untuk mencari data anda didalam harddisk yang terhapus.
* Sekalipun harddisk anda telah kehilangan informasi atau harddisk anda mulai mengalami gangguan seperti bad sector. Sistem recovery data dapat melakukan pengembalian data anda. Asalkan harddisk masih dapat dikenal oleh harddisk pembantu untuk melakukan recovery
* Software recovery data hanya melakukan pengembalian data anda yang terhapus secara tidak sengaja. Tetapi tidak mengembalikan bentuk partisi anda seperti semula.

Undelete file atau mengembalikan file yang terhapus tidak terlalu sulit. Banyak software utiliti dengan menambahkan fitur undelete file.

Misalnya Tune-Up menyertakan fitur untuk mencari file atau directory yang terhapus pada sebuah drive letter. Atau dan Recover4All dengan kemampuan khusus untuk melakukan pencarian file yang terdelete. Software utility tersebut dapat mencari nama file yang telah terhapus, dan memilih apakah kondisi file yang terhapus masih baik atau utuh. Software undelete file membutuhkan input dari pemakai untuk mengembalikan nama file aslinya. Karena pada sistem WIndows, file yang dihapus akan dihapus karakter paling depan. Misalnya file anggaran.xls masih dapat ditemukan dengan nama ?nggaran.xls. Dan karakter awal harus dimasukan secara manual.

Mengembalikan data pada Partisi atau drive letter yang terhapus

Kami mencoba 2 buah software handal untuk melakukan recovery data. Kedua software dibawah ini mampu mengambil data dari sebuah storage yang telah hilang sampai tingkat logical drive atau drive letter maupun informasi pada partisi. Artinya, sebuah harddisk yang sudah dianggap tidak memiliki partisi (blank) lagi ternyata masih dapat dicari sisa data dari file yang ada didalam harddisk.

Kemampuan kedua program dibawah ini adalah :

* Mendukung FAT16, FAT32, VFAT, NTFS
* Recover file yang terhapus termasuk folder
* Mengembalian file yang hilang dari terhapusnya partisi bahkan yang terformat dengan sistem cepat / QUICK.
* Mengembalikan data dari storage yang tidak dapat di access lagi atau terjadinya corruption file dengan pencarian sector
* Mendukung multi disk format seperti IDE sampai SCSI
* Bekerja pada Sistem Windows 95 - XP dan 2003 untuk Stellar

Stellar Phoenix FAT & NTFS - Windows Data Recovery Software..,..
Kedua software tersebut mampu mengambil data baik partisi dan drive letter yang telah anda hapus. Bahkan software recovery data akan mencoba mencari data anda walaupun harddisk atau storage media mengalami cacat fisik misalnya bad sector

26 Desember 2009

Phisyx and Cuda Graphics Engine


NVIDIA® PhysX™ dan CUDA™ adalah sebuah MahaKarya (jika bisa saya bilang begitu) dari para developers Nvidia, yang keduanya merupakan alat optimasi untuk meningkatkan kinerja hardware dari Nvidia, khususnya pada optimasi kinerja GPU (Graphic Processing Unit).

Graphic Processing Unit sendiri merupakan sebuah alat/hardware, yang berfungsi sebagai render grafis terdedikasi dalam kesatuan sistem hardware PC atau Notebook. GPU bisa berada pada Video Card khusus (VGA Card) atau terintegrasi dalam Motherboard berupa Integrated GPU.

GPU berfungsi untuk mengolah dan memanipulasi grafis pada CPU (Central Processing Unit), untuk nantinya ditampilkan dalam bentuk Visual Grafis pada Monitor (output).

Dalam kaitan dengan PhysX dan CUDA pada GPU keluaran Nvidia. Para Developers Nvidia secara simultan menyusun alat-alat khusus, baik berupa software, dan alogaritma dalam perhitungan tertentu, untuk meningkatkan Performa Grafis dari GPU Nvidia yang ada.

Pada dasarnya, PhysX dan CUDA adalah alat/tools yang berbeda, namun dapat bekerjasama dengan baik sebagai optimator grafis GPU Nvidia. PhysX lebih meng-khususkan diri pada optimasi sektor grafis, sedangkan CUDA kepada lebih banyak sektor (termasuk juga sektor grafis, yang bisa dikombinasikan dengan optimasi grafis PhysX).


A. PhysX
PhysX adalah proprietary (closed source) realtime >physics engine< middleware SDK, yang dikembangkan oleh NVIDIA (aslinya oleh AGEIA), untuk mengakselerasi performa PhysX-enabled Video Games.

PhysX sendiri diklaim merupakan “Physics Engine” yang powerfull, sehingga telah di”adopsi” oleh lebih dari 150 Games, digunakan oleh lebih dari 10.000 pengguna (yang terdaftar), dan telah disupport oleh Sony Playstation 3, Xbox 360, Nintendo Wii, serta PC.

Video Games yang telah mendukung/support akselerasi hardware oleh PhysX dapat diakselerasi performa grafisnya, baik oleh PhysX, maupun CUDA-enabled GeForce GPU secara bersamaan.

Akhirnya, perhitungan “physics” dari CPU menjadi lebih cepat, yang kemudian mengijinkan seluruh sistem mampu menyediakan “framerate” yang lebih cepat, sehingga menghasilkan pengalaman gaming yang lebih halus.

Sebagai tambahan, PhysX telah didesain secara spesifik untuk akselerasi hardware dari Processor yang powerful dengan ratusan core (inti). Dikombinasikan dengan kemampuan proses yang luar biasa dari GPU. PhysX akan menyediakan peningkatan eksponensial (perkalian berulang) pada kekuatan proses “physics”.

Peningkatan ini akan membawa kita pada level baru bermain game, yang lebih kaya, “membenamkan” kita lebih dalam pada lingkungan game dengan fitur-fitur:

* Ledakan yang menghasilkan debu dan reruntuhan.
* Karakter yang lebih kompleks secara geometris, untuk gerakan dan interaksi yang lebih hidup.
* Senjata-senjata baru yang spektakuler, dengan efek yang luar biasa.
* Pakaian yang “jatuh” dengan lipatan-lipatan yang lebih natural.
* Kabut dan asap tebal yang tersapu/terkibas disekitar objek yang bergerak.

Agar lebih mudah memahami cara kerja PysX, kita perlu memahami perbedaan “Graphic Processing” (proses grafis) dengan “Physics Processing” (proses physics).

Proses grafis yang dilakukan oleh GPU berlaku secara umum terhadap seluruh pengolahan dan manipulasi grafis yang diperintahkan oleh CPU. Hal ini berarti semua visual grafis yang bisa kita lihat dalam output di monitor, berasal dari proses grafis/Graphic Processing.

Sedangkan proses physics adalah proses simulasi fisika, yang mensimulasikan model fisika dari Newton menggunakan varibel berupa masa, kecepatan, pergesekan, serta tahanan angin.

Proses physics yang diakomodir oleh Physics Engine (seperti PhysX dalam GPU Nvidia), dapat mensimulasi dan memprediksi efek-efek dalam berbagai kondisi pada dunia fantasi, agar dapat menyerupai kondisi real pada dunia nyata. Proses ini biasanya dilakukan pada simulasi ilmiah dan dalam video games.

PRINSIP KERJA PHYSICS ENGINE:
Pada game-game terdahulu (tanpa physics engine), gerakan objek dalam game dilakukan secara langsung, dengan mengubah posisi objek tersebut. Dengan physisc engine, objek tidak lagi digerakkan secara langsung, tetapi dispesifikasikan berdasarkan force berdasarkan input dari pemain, dalam setiap loop pada setiap objek dalam game.

Physics engine bertugas untuk menghitung perkiraan posisi dan orientasi selanjutnya dari objek tersebut.

Ada dua proses utama dalam Physics Engine; yang pertama adalah melakukan “collision detection”. Output dari modul ini kemudian diberikan pada komponen kedua, yaitu “simulation system” (sering disebut “integrator”), untuk melakukan perhitungan berdasarkan rumus fisika. Simulation system kemudian akan memberikan update properti dari objek yang disimulasikan.


B. CUDA
CUDA adalah singkatan dari Compute-Unified-Device-Architecture. Secara sederhana, CUDA adalah kumpulan program-program yang menerjemahkan teks dalam bentuk bahasa komputer (computer language) berupa source language/source code, ke dalam bentuk bahasa komputer yang lain (target language/object code).

NVIDIA CUDA technology merupakan suatu lingkup bahasa pemrograman “C” yang membuka akses kekuatan prosesing dari GPU, untuk memecahkan hampir seluruh tantangan intensif dari komputasi / perhitungan yang kompleks dari proses GPU tersebut.

Nvidia GeForce 9100M G pada ACER Aspier 4530
merupakan GPU yang sudah suport arsitektur CUDA

Arsitektur CUDA memungkinkan GPU (yang telah support CUDA) menjadi arsitektur terbuka seperti layaknya CPU (Central Processing Unit a.k.a Processor). Hanya, tidak seperti CPU, GPU memiliki arsitektur banyak-inti yang pararel.

Setiap inti memiliki kemampuan untuk menjalankan ribuan “thread” secara simultan. Jika aplikasi yang dijalankan sesuai dengan arsitektur ini, GPU dapat menyediakan keuntungan yang lebih besar dari segi performa proses aplikasi tersebut.

KEUNGGULAN ARSITEKTUR CUDA:

* CUDA menggunakan bahasa “C” standar, dengan beberapa ekstensi yang simpel.
* Scattered writes (penyebaran penulisan) – kode dapat ditulis pada tujuan-tujuan yang tersebar dalam memori.
* Shared memory – CUDA menyingkapkan wilayah memory yang cepat (berukuran 16 KB) yang dapat di bagi diantara thread-thread yang ada. Hal ini dapat digunakan sebagai user-managed-cache, sehingga mengaktifkan bandwitdth yang lebih besar (dari besaran bandwidth yang dimungkinkan), menggunakan texture loops.
* Proses download dan readbacks yang lebih cepat, dari dan ke GPU.
* Support penuh terhadap operasi integer dan bitwise.

Keterbatasan CUDA (terutama di sektor grafis) adalah; CUDA tidak support texture rendering, Bus Bandwidth dan latensi antara CPU dengan GPU bisa jadi bottleneck (tidak imbang), serta CUDA hanya terdapat pada GPU Nvidia :)

NVIDIA’s CUDA development tools terbagi atas 3 komponen kunci yaitu:
1. CUDA driver
2. A complete CUDA toolkit
3. CUDA SDK code samples

CUDA Toolkit adalah pengembangan lingkunan bahasa “C” untuk CUDA-enabled GPU. Ruang lingkup pengembangan CUDA termasuk:

* NVCC “C” compiler
* CUDA FFT and BLAS libraries for the GPU* Profiler* gdb debugger for the GPU
* CUDA runtime driver (also available in the standard NVIDIA GPU driver)
* CUDA programming manual

Sedangkan contoh kode CUDA SDK adalah contoh source code yang dikembangkan oleh para developer CUDA, untuk menolong kita dalam memulai penggunaan CUDA. Contoh kode CUDA SDK termasuk:

* Parallel bitonic sort
* Matrix multiplication
* Matrix transpose
* Performance profiling using timers
* Parallel prefix sum (scan) of large arrays
* Image convolution
* 1D DWT using Haar wavelet
* OpenGL and Direct3D graphics interoperation examples
* CUDA BLAS and FFT library usage examples
* CPU-GPU C- and C++-code integration
* Binomial Option Pricing
* Black-Scholes Option Pricing
* Monte-Carlo Option Pricing
* Parallel Mersenne Twister (random number generation)
* Parallel Histogram
* Image Denoising
* Sobel Edge Detection Filter

Dengan pembahasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa baik PhysX maupun CUDA memang merupakan alat optimasi GPU untuk performa yang lebih prima. Keduanya murni merupakan software / alogaritma / source code / dan bukan perangkat keras (hardware tambahan).

Tapi tetap saja, keduanya merupakan sebuah (lagi-lagi saya sebut) mahakarya dari para developers Nvidia (juga AGEIA) yang sangat cemerlang.

Dengan menggabungkan kedua fitur tersebut, GPU Nvidia yang sudah support PhysX dan CUDA bisa mendapatkan performa terbaiknya sebagai sebuah Graphic Processing Unit yang powerfull. Akhirnya, kita sebagai pelanggan yang diuntungkan.

Dompet tetap terjaga tapi performa akan terus meningkat seiring terus berkembang dan semakin barunya PhysX dan CUDA yang disediakan.

Selain itu, jika menginginkan performa grafis yang lebih memuaskan, kocek memang harus digali lebih dalam. Harga mungkin tidak pernah berbohong, tapi kita bisa “bermain cerdas” atas kecerdasan para developers Nvidia bukan?