Sekalipun LCD TV HD mewabah, namun standard Movie HD tampaknya tidak mampu sukses seperti standard movie sebelumnya yaitu DVD.
Setelah tewasnya standard HD-DVD (standard ciptaan Toshiba). Kini giliran standard Blu-ray yang juga mulai mendekati ajal (Blu-ray adalah standard ciptaan Sony).
Standard Blu-ray yang hingga kini masih juga belum populer ini tampaknya bakal layu sebelum berkembang, alias mati muda.
Seperti yang telah diramalkan banyak analis, standard Blu-ray tampaknya bakal menyusul ke liang kubur bersama HD-DVD.
Ini karena setelah sekian lama Blu-ray eksis, namun hingga kini Blu-ray hanya diadopsi oleh kalangan videophile saja, dan tak mampu sukses sebagai produk massal.
Hingga detik ini, penjualan movie Blu-ray cuma 4% saja di amerika. Bahkan setelah harga Blu-ray player telah diturunkan ke $150 sekalipun, ternyata juga tidak mampu mendongkrak penjualan movie Blu-ray.
Menurut Digital Content Producer, Blu-ray adalah sebuah standar yang tak layak untuk dipakai berbisnis, karena 6 faktor berikut ini:
1. Blu-ray recordable disc tidak reliable untuk dimainkan di berbagai Blu-ray player
2. Biaya reproduksi mahal, yaitu $20 per single layer disc, untuk kuantiti dibawah 300 keping
3. Cetakan kualitas grade-Hollywood pada keping Blu-ray baru murah biayanya setelah mencapai kuantiti ribuan keping, itupun biaya cetaknya masih $3.5 per keping Blu-ray.
4. Biaya Proteksi DRM Advanced Access Content System (yang konyolnya telah berhasil di-hack), memiliki biaya one time fee $3000 ditambah biaya sebesar $1600 per project, dan biaya tambahan lagi $0.4 per disk
5. Harga authoring program berkualitas seperti Sony Blu-print atau Sonic Solutions Scenarist mencapai $40000 !!! alias setara sebuah mobil Mercy.
6. Dan yang paling konyol, Blu-ray Disc Association (BDA) masih memungut lagi biaya sebesar $3000 tiap tahun untuk penggunaan logo Blu-ray pada keping Blu-ray
Ke-6 faktor diatas menyebabkan biaya produksi movie Blu-ray menjadi sangat mahal dan tidak masuk akal. Oleh karena itu industri movie akhirnya mulai malas mengadopsi standard mahal tersebut.
Sony memang terkenal doyan menciptakan standard-standard konyol yang mahal dan tidak masuk akal, misalnya BetaMax yang akhirnya mati, dan standard Memory Stick yang hingga kini tidak populer dan kalah jauh ketimbang standard SD card. Oleh karena itu bukan tidak mungkin jika Blu-ray yang juga merupakan standard Sony akan mengalami nasib tragis yang sama.
Tampaknya slogan Sony "like no other" justru lebih banyak memicu perusahaan ini untuk membuat standard-standard mahal yang tidak umum dan justru menyebabkan kegagalan produknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Post a Comment